Selasa, 26 Oktober 2010

mencari kesempurna'an

Tiada manusia yang sempurna, karena setiap orang mempunyaikelemahan. Seseorang yang beriman, tentu mempunyai kesalahandan memiliki sifat buruk yang sukar dihilangkan. Tiada orangMukmin yang murni atau sempurna.
Pandangan orang jarang ditujukan pada hal-hal yang berada dipertengahan antara dua hal yang berdekatan. Bagi seseorangsesuatu itu warnanya putih saja, sebagian yang lain hitamsaja, mereka lupa adanya warna yang lain, tidak putih dantidak pula hitam.
Nabi saw. pernah bersabda kepada Abu Dzar r.a., beliaubersabda, “Engkau seorang yang masih ada padamu sifatJahiliyah.” Abu Dzar adalah seorang sahabat yang utama,termasuk dari orang-orang pertama yang beriman dan berjihad,

akan tetapi masih ada kekurangannya.

Juga didalam Shahih Bukhari diterangkan oleh Nabi saw.:
“Barangsiapa yang meninggal bukan karena melakukan jihad dantidak dirasakannya (tidak ingin) dalam jiwanya maksud akanberjihad, maka dia mati dalam keadaan sedikit ada nifaknya.”
Abdullah bin Mubarak meriwayatkan dari Ali bin Abi Thalibr.a. yang mengatakan sebagai berikut:
“Seorang Mukmin itu permulaannya tampak sedikit putih dalamkalbunya; setiap kali iman bertambah, maka bertambahputihlah kalbu itu. Begitu seterusnya, hingga kalbunyamenjadi putih semua.
Begitu juga kemunafikan, pertama ada tanda-tanda hitam dalamkalbunya; dan setiap melakukan kemunafikan, maka bertambahpula hitamnya, sampai hatinya menjadi hitam semua.
Demi Allah, jika dibuka hati seorang Mukmin, maka tentutampak putih sekali; dan jika dibuka hati orang kafir, makatentu tampak hitam sekali.”
Ini berarti seseorang tidak dapat sekaligus menjadi sempurnaimannya atau menjadi munafik, tetapi kedua hal itu bertahap,yakni sedikit demi sedikit.