Senin, 18 April 2011

Biismillahir rohmaanir rohiim..

''Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, 'Tuhan kami adalah Allah', kemudian meneguhkan pendirian mereka (istiqamah), maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan, 'Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih'.'' (QS Fushshilat [41]: 30).

Mungkinkah kita bisa benar-benar hidup tenang, sedangkan impitan ekonomi dan beban hidup terasa begitu berat? Jawabannya, ''Ya.'' Kita bisa hidup tenang, tanpa perlu merasa takut dan sedih, hanya dengan menjalankan dua syarat.Pertama, percaya kepada Allah Azza Wa Jalla dengan sepenuh hati. Kedua, istiqamah dalam kebaikan. Demikianlah yang dijanjikan Allah Azza Wa Jalla di dalam surat di atas.

Di dalam tafsirnya, Imam ar-Razi menjelaskan, ketenangan jiwa hanya bisa diraih dengan kebenaran hakiki dan amal saleh. Puncak kebenaran hakiki adalah mengenal Allah Azza Wa Jalla. Sementara puncak amal saleh adalah istiqamah.Mengenal Allah Azza Wa Jalla berarti mengetahui dan meyakini betul segala sifat dan nama baik (asmaul husna) yang dimiliki-Nya. Dengan demikian, seseorang tak akan lagi merasa khawatir dalam menghadapi hidup ini.

Sebab, ada Allah Yang Maha Pengasih, Yang Maha Penyayang, Yang Maha Pemberi Rezeki, Yang Maha Pemurah, yang telah menjamin makanan dan keamanannya. Dalam konteks ini berlaku prinsip pantulan bola, yaitu semakin keras bola dilemparkan, semakin keras pula bola itu memantul. Artinya, semakin besar keyakinan dan kepercayaan kita terhadap Kemahakuasaan dan Kemahamurahan Allah Azza Wa Jalla, semakin besar pula kasih sayang dan kemurahan Allah Azza Wa Jalla kepada kita.

Ini ditegaskan oleh Allah Azza Wa Jalladalam hadis qudsi, ''Sesungguhnya Aku tergantung sangkaan hamba-Ku kepada-Ku.'' (HR Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).

Setelah mengenal Allah Azza Wa Jalla, yang dituntut kemudian adalah istiqamah. Imam ar-Razi menyebutkan, yang dimaksud istiqamah di sini adalah konsistensi melakukan amal saleh, baik itu di saat lapang maupun sulit.

Sebab, amal saleh tidak bergantung pada situasi atau kondisi tertentu. Kapan dan di manapun, seorang Muslim yang berharap ridha Allah Azza Wa Jalla pasti akan melakukan amal saleh.

Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam menegaskan, ''Amal saleh yang paling disukai oleh Allah adalah yang dilakukan terus-menerus sekalipun itu sedikit.'' (HR Bukhari, Muslim, Abu Daud, Nasai, dll).

Bila seorang Muslim percaya kepada Allah Azza Wa Jalla dengan sepenuh hati dan istiqamah dalam kebaikan, niscaya Allah Azza Wa Jalla akan memberinya kehidupan tenang, berupa malaikat-malaikat yang turun membisikkan ke dalam hatinya kalimat penyemangat,...

''Jangan khawatir dan bersedih hati. Sebab, akan banyak keajaiban yang pasti menghampiri.'' Wallahu'alam Bishawab