Senin, 28 Februari 2011

BERIMAN KEPADA RASUL-RASUL

Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatu......

Allah Ta'ala mewajibkan atas setiap orang Islam supaya beriman kepada semua rasul yang diutus oleh-Nya. tanpa membeda-bedakan antara yang seorang dengan lainnya. Dalam hal ini Allah Ta'ala berfirman:

,,Katakanlah: ,,Kita semua beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kita dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Ja'kub dan anak-anaknya, juga apa yang diberikan kepada Musa dan Isa dan apa yang diberikan kepada Nabi-Nabi dari Tuhannya. kita tidak membedakan seorangpun di antara mereka dan kita patuh kepada-Nya." (QS al- Baqarah: 136)

Allah Ta'ala menjelaskan pula bahwa keimanan sebagaimana di atas itulah yang merupakan ke Imanan seluruh kaum mukminin. Allah Ta'ala berfirman:
,, Rasul itu mempercayai apa yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya. begitu pula orang-orang yang beriman. Semuanya percaya kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, dan utusan-utusanNya,. Mereka berkata:,,Kami semua tidak membeda-bedakan seorangpun di antara Rasul-rasul Tuhan itu." Mereka berkata:,,Kami mendengar dan kamipun mentaati. Ampunilah kami wahai Tuhan dan kepadaMulah tempat kami kembali ." (QS al-Baqarah: 285)

Apabila seseorang itu sudah beriman kepada sebagian rasul, sedang sebagian rasul yang lain ia tidak beriman atau dengan kata lain membeda-bedakan dalam keimanannya terhadap keseluruhan rasul Tuhan itu, maka ia adalah jelas menjadi orang kafir. Allah Ta'ala berfirman:
,,Sesungguhnya orang-orang kafir (tidak beriman) kepada Allah dan rasul-rasulNya dan berkehendak untuk membeda-bedakan antara Allah dan rasul-rasulNya dan mereka berkata: ,,Kita beriman kepada sebagian (rasul) dan tidak beriman kepada sebagian lainnya. Mereka bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (lain) diantara yang demikian (iman dan kafir) mereka itu adalah orang-orang kafir yang sebenar-benarnya." ( QS an-Nisa: 150-151)

SETIAP UMAT MEMPUNYAI RASUL
Tidak sesuatu ummatpun yang tersembunyi dari Rasul. Jadi rasul-rasul itu dikirimkan oleh Allah Ta'ala kepada berbagai ummat dan golongan sepanjang masa secara langsung. Mengajak mereka itu untuk berbakti kepada Allah Ta'ala menunjukkan jalan yang benar dan sekaligus sebagai pemimpin mereka.

Allah Ta'ala berfirman:
,,Demi Allah, sesungguhnya Kami (Allah) telah mengutus rasul-rasul kepada umat-umat yang sebelummu." ( S. Nahl: 63)
,,Dan tiadalah satu ummat, melainkan dahulunya telah ada di antara mereka itu orang yang memberikan peringatan (rasul) (S. Fathir: 24)
,,Setiap ummat ada rasulnya." (S. Yunus: 47)
,,Setiap kaum ada orang yang sebagai petunjuknya (rasulnya) (S. Ra'd: 7)

RASUL-RASUL ADALAH MANUSIA
Rasul adalah seorang manusia dari golongan ummat itu sendiri, telah di khususkan serta dipilih oleh Allah Ta'ala dengan berbagai pemberian serta karunia, baik kebaikkan akal fikirannya ataupun kesucian rohaniyahnya. perlunya ialah supaya rasul itu dpt menyiapkan dirinya untuk menerima wahyu dari Allah Ta'ala.
firman-Nya:
,,Allah adalah Lebih Maha Mengetahui dimana hendak meletakkan risalatNya dalammengakat Rasul." (S. An'am: 124) dan (s. Haj: 75)

Allah Ta'ala memberikan keutamaan2 itu agar supaya cukup kuat untuk mengemban kewajiban2 yang terkandung dalam risalat itu, dan dpt menjadi contoh dan suri tauladan yg perlu ditiru dan diikuti ummatnya baik urusan agama dan dunia.

TUJUAN KEBANGKITAN RASUL
Tujuan utama dari dibangkitkannya rasul-rasul itu oleh Allah Ta'ala ialah untuk mengajak ummatnya kepada beribadat kepada Allah Ta'ala serta menegakkan agamaNya.

Allah Ta'ala berfirman:
,, Tidaklah Kami mengutus seseorang Rasul yang sebelummu (Muhamad), melainkan Kami memberi wahyu kepadanya yaitu bahwa tiada Tuhan melainkan Aku sendiri." maka sembahlah olehmu semua Aku ini." (S. Anbia: 25)

,, Allah telah menetapkan agama bagimu semua apa yang telah diwasitkanNya kepada Nuh, dan yang telah Kami wahyukan kepadamu, juga yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa. Isinya serupa yakni :,,Tegakkanlah olehmu semua akan agama dan janganlah kamu semua bercerai-berai dalam melaksanakannya." (S. Syura: 13)

Oleh sebab itu tidak dapatlah diterima alasan-alasan yang dikemukakan oleh orang yang hatinya sengaja melalaikan mengingat-ingat Allah Ta'ala, kemudian ia selalu mengikuti hawa nafsunya saja. Kelakuan orang yang demikian ini benar-benar sudah melampaui batas yang wajar.

Subhanaka Allahuma wa bihmdika asyhadu ala ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaik....