Senin, 18 April 2011

adab menuntut ilmu

Ilmu sangat penting bagi seorang muslim. Menuntut ilmu itu adalah wajib sebagaimana hadits menerangkan:

أطلب علم فرضة على كل المسلمين و المسلمات

Menuntut ilmu wajib bagi setiap muslimin laki-laki maupun perempuan. [Al-Hadits]

Didalam Al-Qura'an banyak sekali menganjurkan kita untuk berfikir, menggunakan akal, mengkaji lebih dalam dengan ungkapan afala yatafakarun, apakah mereka tidak berfikir, afala ya'qiluun, apakah mereka tidak menggunakan akal, afala yatadabaruun, apakah mereka tidak mengkaji, dan sebagainya.

Oleh sebab itu orang yang beriman dan berilmu mendapat tempat disisi Allah lebih tinggi beberapa derajat karena pentingnya ilmu yang dimilikinya.
Sebagaimana firman Allah ta'ala:

وا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ

niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.

Bahkan Allah menyatakan Hanya orang-orang yang berilmulah yang hatinya merasa takut pada Allah subhanahu wata'ala.
Firman Allah:

إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاء إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ

Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. [QS: Faathir ayat 28]

Banyak orang Islam yang berilmu pengetahuan menjagi pencerahan pemikiran Eropa abad pertengahan yang berada pada abad kegelapan. Modernitas yang kita rasakan sekarang ini tidak terlepas dari pemikir-pemikir dan Ulama Muslim yang memberikan sumbangan terhadap kemajuan zaman yang kita kecap sekarang ini. Lihatlah seperti Ibni Shina, seorang ilmuwan [Ulama] muslim yang ilmunya tentang obat-obatan dan kedokteran masih dipakai dan menjadi referansi oleh orang-orang Barat Eropa dan Amerika sampai sekarang ini. Juga Ibnu Rush, seorang pemikir politik dan sosial juga menjadi referensi barat dan ilmu menjadi bahan kajian sampai sa'at sekarang ini. Ibnu Khaldun, adalah seorang pemikir muslim tetapi sebagai dasar ilmu dan penemu ilmu sosiologi sampai sekarang. Al Khemy, adalah seorang ilmuwan kimia yang juga ulama muslim yang dulunya menjadi dasar ilmu-ilmu kimia. dan banyak lagi seperti Al-Faraby, Al Kindy, Al-Jabbar, Ibnu Jabbir, dan banyak lagi.

Ini ilmuwan yang membuat cemerlang dunia Islam sa'at itu. Kini orang Islam berhenti, mempelajari ilmu pengetahuan, karena terkagum-kagum akan ilmu pengetahuan modern yang dipersembahkan barat. Akhirnya membuat ummat Islam semakin terpuruk.

Padahal mempelajari ilmu pengetahuan bagi ummat islam adalah wajib. Tetapi ummat Islam lupa.

Saya kutip pendapat seorang pemikir dan ilmuwan barat yang mengamati fenomena mundurnya kemajuan ummat Islam Ia adalah seorang ilmuwan sosial, sejarah, filsafat peradaban bernama Max weebber. Ia berkesimpulan bahwa mundurnya Ummat Islam akibat mereka meninggalkan agamanya. Dan Majunya orang barat karena meninggalkan agamanya. Sama-sama meniggalkan tetapi hasilnya satu mengalami kemajuan dan yang satunya lagi mengalami kemunduran.

Artinya kita sekarang telah tertipu oleh barat, dengan kemajuan teknologi yang dibawanya seakan-akan merekalah yang pembawa kebenaran. Padahal kebenaran yang mereka bawa adalah berasal dari Islam.

Ummat Islam sekarang seperti terpukau oleh kemegahan ilmu pengetahuan barat sehingga mereka {ummat Islam} luput dari mengkaji ilmu pengetahuan sendiri karena sudah begitu patuhnya terhadapa aturan barat dalam penelitian. Salah satu kelemahan Ilmu barat dalam kajian ilmu pengetahuan adalah terkotak-kotaknya ilmu dalam spesialisasi bidang kajian yang kecil-kecil sehingga para ilmuwan banyak terperangkap kedalam lobang-lobang kajian yang sempit dan tidak dapat bergerak lagi.

Salah satu contoh Ilmu Hubungan Internasional yang mengkaji hubungan politik antar negara, perang, diplomasi damai, yang terpatok pada masalah itu saja sehingga tidak dapat menerangkan fenomena berkembangnya kekuatan Islam dimasa globalisasi sekarang ini. Berkembangnya kekuatan Islam di masa globalisasi sekarang terasa aneh karena bertentangan dengan teori Hubungan Internasional yang mengkaji masalah politik dan keamanan negara saja. Padahal aktor dalam perkembangan Islam tidak lagi politik, tetapi sudah berkembang kepada sejarah, agama, psikologi, sosial keagamaan, sosiologi individual dan kelompok dan sebagainya. Sehingga perkembangan Islam hanya dianggap musuh, teroris, tanpa dapat menerangkan bagaimana hubungan itu dapat terjadi.

Dlam Islam dibagi ilmu dunia dan Ilmu agama. Ilmu agama adalah wajib bagi setiap individu muslim baik laki-laki maupun perempuan. sedangkan ilmu dunia yang keahliannya diperlukan selama manusia masih hidup didunia, tetapi ilmu tersebut dibutuhkan turun temurun maka kewajibannya menuntut ilmu tidak wajib untuk setiap orang tetapi apabiala ada satu orang dalam kelompok tersebut maka kewajiban seseorang yang lainnya tidak wajib.

Dalam Istilah islam ada ayat kauniah yang terbentang di alam ada ayat qouliyah yang tertulis dalam al=Qur'an.

Allah ta'ala berfirman dalam surat Ali Imran ayat 190-195:

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَاخْتِلاَفِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لآيَاتٍ لِّأُوْلِي الألْبَابِ

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,

الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللّهَ قِيَاماً وَقُعُوداً وَعَلَىَ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذا بَاطِلاً سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.

Penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya siang dan malam adalah sebagai ayat-ayat Allah yang tercipta di alam yang dapat dibaca melalui pengamatan, penelitian, laboratorium, dengan alat-alat tekhnologi seperti satelit dan sebagainya. Itulah cara-cara membaca ayat-ayat kauliyah yang tercipta oleh alam. Yang sekarang ummat Islam sudah ketinggalan ilmu dan cara membacanya.

Bapak-bapak ibu-ibu serta anak-anak dan remaja yang mulia dan dimuliakan Allah.
Demikian pentingnya ilmu dalam Islam sehingga pun Islam membagi ilmu menjadi ayat-ayat kauniyah dan qouliyah. Disinilah kelemahan ummat Islam sekarang ini kurang mengkaji Ilmu baik ilmu agama maupun ilmu pengetahuan modren sekarang ini, sebenarnya ilmu pengetahuan modren tersebut adalah ayat-ayat kauniyah yang sebenarnya ilmu agama saja.

dalam hadits dijelaskan:

فمن أرد دنيا فإنه بعلم, فمن أرد آخرة فإنه بعلم, فمن أردهما فإنه بعلم

Barang siapa menginginkn dunia maka hendaklah menggunakan ilmu, dan barang siapa menghendaki kehidupan akhirah maka hendaklah menggunakan ilmu, barang siapa menhendaki kedua-duanya maka hendaklah menggunakan ilmu. [Al-Hadits]

Bapak-bapak, ibu-ibu, pemuda, remaja, serta anak-anak yang mulia. Demikianlah sedikit yang saya sampaikan semoga bermanfaat, lebih dan kurang saya mohon maaf, wabillahi taufiq walhidayah assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.